Sports

VIPKIUKIU | Kisah Pilu Gadis Pemikul Semen, Banting Tulang demi Bahagiakan Orangtua

Selain menjadi ibu rumah tangga, sebagaimana kewajiban kaum hawa kelak, wanita juga bisa menjadi pekerja saat di luar rumah. Bahkan, kini ...

Search This Blog

Find Us On Facebook

Advertisement

Featured Video

Featured Video

Flickr

Sponsor

Sponsor

Recent Comments

Video Of Day

Pages

Popular Posts

Saturday, October 28, 2017

Long Distance

Tidak ada pasangan yang ingin menjalani hubungan long distance relationship (LDR) kalau bukan karena terpaksa, terutama bila mereka sudah menikah. Akan tetapi, faktor ekonomi serta pendidikan membuat beberapa pasangan harus menjalani hubungan jarak jauh hingga ke luar negeri. Hal itu sudah dialami oleh pria 45 tahun sebut saja Rudy.

Ketika berbincang dengan Wolipop, Rudy berbagi kisahnya menjalani hubungan terpisah dengan sang istri selama kurang lebih tiga tahun. Pria yang bekerja sebagai praktisi IT di salah satu perusahaan swasta Jakarta itu mengatakan kalau mereka terpaksa LDR karena istri ingin melanjutkan pendidikan S3 di Canberra, Australia.



Keduanya menikah sejak 2001 dan mulai menjalani hubungan jarak jauh di 2010. Awalnya Rudy sempat ikut istri di 2008 kemudian balik ke Jakarta pada 2010. Saat harus pisah karena LDR, Rudy sudah siap mental sehingga tidak mengalami masalah yang bisa mengguncang pernikahannya.

Kesiapan mental Rudy juga disebabkan karena ia dan istri sudah pernah mengalami masa pernikahan paling sulit dalam hidup mereka sehingga jarak bukan lagi sebuah masalah besar. Menurutnya mungkin saat baru menikah langsung LDR itu yang bisa menyebabkan masalah.

"Nggak bermasalah karena kita sudah punya anak, kita sudah mengalami kehidupan paling buruk ketika anak meninggal. Waktu itu sempat sakit di Australia, lalu setelah angkat tangan ya kita bawa pulang. Kita sudah melalui yang paling senang dan paling sedih. Jadinya pas LDR itu nggak masalah karena kita sudah melewati itu. Kalau baru married, itu mungkin sangat rentan untuk pasangan LDR," cerita Rudy kepada Wolipop, Kamis (26/6/2014).



Kini Rudy dan sang istri sudah kembali bersama sejak Maret 2014 lalu. Ia pun sedikit memberikan tips kepada para pasangan menikah yang kemudian menjalani LDR antar negara. Rudy mengatakan, saat ada masalah harus diselesaikan ketika Anda bertemu pasangan. Atur pertemuan dari jauh-jauh hari. Seperti dirinya saat masih menjalani LDR, biasanya ia bertemu dengan istri sekitar tiga bulan sekali.

Selain itu, komunikasi juga penting bagi pasangan LDR. Manfaatkan semua teknologi yang ada termasuk video call. Pria berkaca mata itu mengatakan bahwa tatap muka melalui Skype atau video call itu penting dilakukan setidaknya seminggu dua kali.

Seolah setuju dengan pernyataan Rudy, Venita (nama samaran), yang juga menjalani hubungan jarak jauh dengan suami antar negara mengatakan hal serupa. "Penting banget ya karena kalau tulisan saja kita nggak dapat nuansanya. Kalau video call kita kan lihat-lihatan," ujar Venita saat bercakap-cakap dengan Wolipop di kantornya, Kamis (26/6/2014).



Wanita 39 tahun ini juga bercerita mengenai kisahnya menjalani hubungan jarak jauh antar negara karena suami harus bekerja di negeri sebrang. Suami Venita bekerja di perusahaan multinasional. Ketika menikah keduanya masih tinggal di Jakarta dan baru terpisah jarak sejak suami dipindahkan di kantor pusatnya di Zurich pada 2010 silam.

Tidak hanya di Zurich, karena harus mengerjakan proyek sang suami berpindah-pindah tempat, mulai dari Prancis hingga ke kawasan Asia. Kini pasangan wanita yang bekerja di perusahaan swasta itu sedang mengerjakan proyek di Singapura sehingga frekuensi pertemuannya lebih sering daripada ketika masih di Eropa.

Secara kebetulan, Venita dibesarkan dalam keluarga yang mandiri. Kedua orangtuanya juga menjalani hubungan jarak jauh sehingga ia sudah terbiasa akan hal itu. Kini Venita masih menjalani LDR dengan suami karena ia harus bekerja di Jakarta. Hal ini dilakukan juga demi anak dan masa depan keluarga mereka.

Menurut Venita, menjalani LDR antar negara tidak terlalu sulit namun terkadang komunikasi yang menjadi sumber masalah. Ketika salah paham karena komunikasi terjadi biasanya Venita dan suami lebih baik saling diam terlebih dahulu hingga emosi keduanya menurun.

Baru saat keduanya tenang mereka akan kembali berkomunikasi seperti biasa. Ini menjadi cara ampuh menyelesaikan masalah komunikasi. Di luar itu, tidak ada masalah yang signifikan.

Venita pun menuturkan, ketika terpisah jauh dengan suami kuncinya hanya percaya dan saling memahami kondisi masing-masing. Coba mengerti dengan adanya perbedaan budaya, moral, dan tingkah laku orang luar negeri. Mantapkan diri kalau itu tidak akan menjadi masalah kedepannya.

Venita juga memberikan saran kepada para istri yang sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan suaminya. Selain komunikasi yang harus tetap terjaga dengan baik, jangan sering mengeluh kepada suami terutama ketika bertemu. Coba kalahkan ego dan lebih pengertian.



Saat bertemu sebaiknya habiskan waktu berdua untuk bersenang-senang. Dan yang terpenting juga menjaga keintiman dengan suami. Venita menekankan agar terbuka soal seks karena hal tersebut berpengaruh besar dalam kehidupan pernikahan terutama karena tidak bisa bertemu setiap hari.

"Sebagai perempuan kita harus terbuka soal seks dengan suami. Ini juga penting. Kebetulan kalau yang namanya sexting, phone sex, video seks, pernah dilakukan sesekali tapi saya nggak tahu itu perlu apa nggak, tapi bagaimanapun caranya yang penting mejaga keintiman penting buat yang LDR," tandas Venita mengakhir perbincangan.

Ditulis Oleh : VINA // October 28, 2017
Kategori:

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

Powered by Blogger.